KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur
alhamdulillah, laporan Digitasi Peta kami ini
dapat diselesaikan oleh penulis sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW.
Tersusunnya laporan ini berkat kemampuan yang kelompok kami miliki,dan berkat teman-teman serta dosen mata kuliah ilmu ukur tanah ini (DR.IR.H.ISKANDAR MUDA P,MT ), yang telah menyumbangkan berbagai aspirasi selama melaksanakan tugas dalam pembuatan laporan ini. Dan kepada semua pihak yang terlibat, kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya.
Kami menyadari dalam laporan digitasi peta kami ini ada kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan laporan digitasi
peta kami ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat dan dapat diterima bagi pihak
tertentu dan bagi bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi permukaan bumi pada umumnya tidak
beraturan terbukti dengan adanya lekukan dan tonjolan, seperti adanya
jurang.menurut para ahli bentuk bumi pada dasarnya tidak pas bulat karena
mengalami pemepatan pada kutub-kutubnya, sehingga para ahli memilih ellipsida
(elips yang diputar pada kutub-kutubnya) sebagai bentuk matematis yang mewakili
bumi. Untuk memahami bentuk bumi yang sebenarnya, maka perlu adanya data yang mendukung dan
sumber geospatial. Sumber-sumber geospatial seperti : foto udara, peta difital,
citra satelit, dll.
Pemetaan adalah sutu proses penyajian
informasi muka bumi yang sebenarnya dan nyata baik bentuk permukaan buminya
maupun bentuk sumbu alamnya, berdasarkan
skala peta, system proyeksi dan simbol-simbol dari unsur permukaan bumi yang
disajikan. Peta adlah sarana informasi mengenai lingkungan dan bentuk permukaan
bumi yang di gambar pada bidang datar, dalam pekerjaan teknik sipil membutuhkan
peta berbagai macam jenis yang dapat membantu ataupun memudahkan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Dalam
penyusunan laporan digitasi peta, adapun masalah- masalah yang akan dibahas
diantaranya adalah :
1. pengertian digitasi
2.
peralatan yang digunakan dalam proses digitasi.
3 Tahap
pengerjaan digitasi
Adapun tujuan penulisan
laporan pemetaan digitasi ini adalah :
1. Mengetahui
pengertian digitasai
2. Mengetahui
bahan dan peralatan yang digunakan pada saat proses digitasi
3. Mengetahui
bagaiman ccara melakukan digitasi
BAB II
BAHASAN
2.1 Pengertian Pemetaan Digitasi
Pemetaan
adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata),
baik bentuk permukaan buminyamaupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta,
system proyeksi peta, serta symbolsymboldari unsur muka bumi yang disajikan.
Kemajuan di bidang teknologikhususnya di bidang computer mengakibatkan suatu
peta bukan hanyadalam bentuk nyata (pada selembar kertas, real maps,
atau hardcopy), tetapi juga dapatdisimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat
disajikan pada layar monitor yangdikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau
softcopy).
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan
pembuatan peta dalam format
digital yang dapat
disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala
peta yang dihasilkan.Format digital terdiri dari 2 macam :
1. Raster
Merupakan
format data dengan satuan pixel(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi
(pixel per inch). Tipe format initidak bagus digunakan untuk pembuatan peta
digital, karena akan terjadi korupsi dataketika dilakukan pembesaran atau
pengecilan. Contoh format data raster :bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg,
gif, dan terbaru PNG.
2. Vektor
Merupakan
format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk
polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh
format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift). Sejalan
dengan kemajuan teknologii komputer beserta perangkat lunaknya, maka informasi
pada peta telah diubah menjadisuatu bentuk data digital yang siap dikelola. Oleh
karena itu, pekerjaan pemetaan saatini tidak hanya membuat peta saja, tetapi mengelolanya
menjadi informasi spasialmelalui pengembangan basis data. Basis data tersebut
dapat diolah lebih lanjutsehingga dapat menghasilkan berbagai informasi
kebumian (geoinformasi) yangdibutuhkan oleh para perencana
ataupengambilan keputusan. Karakteristik pemetaan digital sangat cocok untuk
perencanaan tata runag yg perubahan informasi spasialnya relative
capat.perubahan tata ruang dapat langsung direkam sgera mungkin oleh peta
digital sehingga iformasi yang dibutuhkan oleh perencana selalu dapt mengikuti
perubahan di lapangna pada saai ini. Adapun Tahap- tahap dalam pemetaan digital
:
1. Membangun basis geografi
2.
Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar,
dan morfologi
3.
Untuk pemetaan sistem irigasi ini,seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan
kedalam bentuk digital.
2.2 Bagian- bagian pemetaan digital
Pemetaan digital terrdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, tenaga kerja dan perangkat intelegensia.
1. Perangkat
keras
System masukan terdiri dari :
v Data
tekstual (atribut) dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik,tata guna
lahan dll.
v Data
grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta tematik.
Sistem pemprosesan dan
penyimpanan :
v Pemrosesan
data tekstual yaitu dapat terdiriberdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan
informasi geografis tetapi dapat juga bergantung pada informasi grafis.
v Pemrosesan
ata grafis meliputi manipulasi penyajian grafis , pembuatan peta-peta tematik,
penggabungan informasi grafis , koordiant penyajian dan atributnya,overlay atau penumpukam tema tertentu, pembuatan
legenda, pembuatan garis kontur untuk tema tertentu dan lain sebaginya.
v System
keluaran.
v Keluar
adalah proses akhir daripemprosesan, data yang dihasilkan dapat berupa
tabel-tabel, laporan, grafik atau peta.
2. Perangkat
lunak
Perangkat lunak yaitu alat atau media
yang digunakan untuk konversi, penggambaran, penyimpanan pemanggilan, pemanipulasian, dan anaalisis data
untukmelengkapi serta penyajian informsi.
3. Tenaga
kerja
Tenga kerja yang dilibatkan dalam proses
pemetaan digital biasanya relative sedikit dan dapat terdiri dari opersai
produksi data yang akan dikerjakan oleh pekerja.
4. Perangkat
intelegensia
Perangkat intelegensia melibatkan
orang-orang yang ahli da;am bidangnya masing-masing, seperti ahli komputer,
geodesi dan pakar pemograman yang dapat mempercepat proses pekerjaan digitasi.
2.3 Pembuatan Peta Digital
Dengan semakin mudahnya prosespembuatan peta
menyebabkan banyak pihak yang melibatkan diri dalam bidangsurvei dan pemetaan,
khususnya yang bergerak dalam bidang penyediaan dataspatial (muka ruang bumi)
sesuai dengan keinginan pemesan/pengguna (user). Pekerjaan pemetaan
tidak hanya membuat peta sajatetapi menelola informasi spasial
melaluipengembangan basis data. Basisi data tersebut dapat diolah lebih lanjut
sehinnga memghasilkan informasi kebumian yang dibutuhkan oleh paraperencana
tatu pengambil keputusan
2.3.1 Tahap pembuatan peta digital
1. Membangun basis geografi
a. resolusi peta dan akurasi yang tersaji
pada basis lahan geografi tidak seluruhnya
memenuhi
syarat untuk tema-tema lain.
b. tampilan untuk tofografi
kajian.peta-peta tofograpi sebagi suatu basis informasi untuk system peencanaaan suatu bangunan air, maka
tema yang harus diambil berhubungan dengan hidirologi,goelogi dll.
2.
informasi system geologi terdiri dari : batas bantuan, nama bantuan, sesar,
kekar, dan morfologi.informasi
penyajian sistem hidrologi teridri dari jaringan sungai, nama sungai, batas
daerah aliran sungai utama sutu wilayah sungai. Dan informasi penyajian data
sistem tata guna lahan untuk peruntukan nama lahan.
2.3.2
Unsur yang terdapat didalam peta.
Secara umum peta adalah penggambaran dua
dimensi bidang datar keseluruhan atau seluruhnya dari permukaan bumi yang di
proyeksikan dengan perbandingan skala tertentu.
Adapun yang harus diperhatikan
dalam pembuatn peta adalah :
1. Mempunyai skala
Skala
peta adalah perbandingan natar jarak pada peta dengan jarak horizontal dilapangan
ada dua macam cara penulisan skala :
a. Skla
angka, contoh : 1:25,000 berarti 1cm jarak peta = 25.000cm (250m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.
b. Skala
garis, contoh : berarti setiap banguna sepanjang balok garis mewakili 1 km
jarak horizontal.
2. Memakai
sistem koordinat.
Koordinat adalah
kedudukan sutu titik pada peta. Koordinat di tentukan dengan menggunakkalian
sistem sumbu yaitu, garis –garis yang saling perpotongan tegak lurus,sistem
koordinat yang sering dipakai yaitu : koordinat goegrafis dan kordinat grid.
3. Mempunyai
legenda.
legenda
adalah tanda tanda yang dipakai padapeta dengan maksud supaya peta dapat di
baca dengan jelas.legenda biasanya terletak pada bagian bawah peta. Legenda ini
memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut.
4. Mempunyai
tulisan untuk keterangan yang lengkap.
1.Kontur
Kontur
adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari
permukaan laut sifat-sifat garis kontur adalah :
a. Suatu
garis kontur mewakili ketinggian tertentu
b. Garis
kontur tidak perpotongan dan tidak bercabang
c. Interval
kontur biasanya 1/20000 kali skala peta
d. Garis
kontur yang berbentuk huruf U menadakan pegunungan
e. Garis
kontur berbentuk huruf V menandakan suatu lembah/jurang
2. Judul
peta
Judul peta menyatakan
lokasi yang di tunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang
berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.
3. Nomor
peta
Nomor peta biasanya di
cantumkan disela kana atas peta.nomor peta biasanya berguna untuk petunjuk jika
kita memerlukan peta daerah di sekitar suatu daerah yang terpetakan.
4. Tahun
peta
Semakin baru tahun peta pembuatan
maka data yang disajikan semakin akurat
5. Arah
peta
Yang
perlu diperhatiak adalah arah utar peta. Cara paling mudah dengan
memperlihatkan arah huruf tulisan yang
ada pada peta. Arah atas tulisan adalah arah utara peta.
6. Simbol
Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili
kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya,
jenis-jenis simbol peta antara lain: Simbol titik, digunakan untuk menyajikan
tempat atau data posisional Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang
berhubungan dengan jarak Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area
tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu.
2.3.3
Digitasi soil maping
Era informasi ditandai dengan pemanfaatanteknologi
komputer, teknologi komunikasi
dan teknologi proses
secara terintegrasi,untuk mewujudkan masyarakat yangsemakin nyaman dan
sejahtera. PTD dapatdidefenisikan sebagai penciptaan dan pengisian sistem
informasi tanah denganmenggunakan metode-metode observasi lapangan dan
laboratorium yangdigabungkan dengan pengolahan data secara spatial ataupun
non-spatial.
MetodePTD menggunakan
variabel-variablepembentuk tanah yang dapat diperoleh secara digital (misalnya
remote sensing,digital elevation model, peta-peta tanah)untuk mengoptimasi
survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalahmenggunakan variabel-variabel
pembentuktanah untuk menprediksi sifat dan ciri
tanahkeseluruhan area survai dalam SistemInformasi Geografis. Dengan kata lain
PTDadalah proses kartografi tanah secaradigital.Namun PTD bukan
berartimentransformasikan peta-peta tanah konvensionil menjadi digital. Proses
PTD menggunakan informasi-informasi dari survei tanah lapangan digabungkan
dengan informasi tanah secara digital, seperti citra (image) remote
sensing dan digital elevationmodel. Dibandingkan dengan peta tanah
konvensional, dimana batas-batas tanah digambar secara manual berdasarkan
pengalaman surveyor yang subyektif. Namun dalam PTD teknik-teknik automatis
dalam Sistem Informasi Geografis digunakan untuk menproses informasi-informasi
tanah dengan lingkungannya.
a. Data spasial
Data spasial adalah data yang memiliki
referensi ruang kebumian (georeference) di
mana
berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data
spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah nasional, regional
maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya
teknologii pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem
Informasi Geografis (SIG). Informasi spasial adalah salah satu informasi yang harus ada dan menjadi tulang punggung keberhasilan
perencanaan pembangunan masyarakat di atas. Penuangan informasi spasial dalam
bentuk peta digital sangat dihajatkan dikarenakan
hal-hal berikut:
1. Fleksibilitas
penggunaannya untuk berbagai kepentingan
sektoral pembangunan.
2.
Semakin meluasnya penggunaan komputer personal dengan berbagai fasilitas untuk penampilan
data grafis.
3. Semakin meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang
berbasis peta digital. SIG semakin
diharapkan kontribusinya dalam membantu pengambilan keputusan pada kebijakan
yang terkait dengan penataan dan pemanfaatan ruang.
b.
Spesifikasi peta digital
Peta
digital yang dapat diandalkan adalah yang memiliki data terintegrasi secara
nasional bahkan internasional, cepat proses produksinya, akurat datanya serta
terjamin proses pemutakhirannya
c.
Pembuatan dan penggunaan peta digital.
Dengan
semakin mudahnya proses pembuatan peta menyebabkan banyak pihak yang melibatkan
diri dalam bidang survei dan pemetaan, khususnya yang bergerak dalam bidang
penyediaan data spatial (muka ruang bumi) sesuai dengan keinginan
pemesan/pengguna (user). Paraprodusen Selalu akan berusaha untuk dapat memenuhi
keinginan dan pesanan dari para pengguna dan cenderung mengikuti permintaan
pasar. Pada umumnya pihakpihak yang lapangan pekerjaannya berkaitan dengan
perencanaan dan pemanfaatan ruang seperti halnya bidang transmigrasi,
kehutanan, pertanian, perumahan, pekerjaan umum, pengembang perumahan dan
lain-lain sangat membutuhkan peta sebagai salah satu sarana pokok dalam membuat
perencanaannya. Sulitnya prosedur perolehan peta topografi merupakan salah satu
faktor penyebab mereka mencari alternatif lain untuk memperoleh peta lain yang
dapat memberikan informasi tentang medan sebaik atau lebih baik dari peta
topografi.
d.Penggunaan peta
digital.
Penggunaan
peta digital pada dasarnya sama saja dengan peta biasa, hanya wujudnya yang
agak berbeda, dimana peta biasa hanya dapat digunakan dalam bentuk lembaran
atau helai sedangkan peta digital (menggunakan modem), sehingga untuk kepentingan
taktis maupun strategis pihak lawan/musuh dapat sewaktu-waktu dimonitor di/dari
tempat lain. Tentunya hal ini akan sangat merugikan bagi bidang pertahanan
keamanan/militer negara kita.15.4
BAB III
PENGGUNAAN AUTOCAD DALAM PROSES DIGITASI
Untuk memulai program AutoCAD (Computer Aided
Design) Dibagian Dibagian atas ada
sederetan menu “pull down”kemudian dibawahnya, disamping, dan atau di bagian bawah
ada sekumpulan ikon dalam “toolbar”yang dapat diakses langsung.
3.2 Mengakses perintah
Perintah-perintah
AutoCAD dapat diaksesmelalui tiga cara, yakni:
1. Melalui baris menu
utama (pull downmenu)
2. Melaui ikon yang
tersedia pada toolbaryang ada , atau
3. Secara konvensional
yang dapat diketikkan langsung pada baris perintah
3.3 Menyiapkan digitizer
Instalasi Digitaizer Jika kita baru
pertama kali memasang digitizer, langkah awal yang harus kita kerjakan adalah
memasangnya sesuai petunjuk alat. Pada AutoCAD 2005, instalasi digitizer
ditangani oleh sistem operasi Windows.
Setelah digitizer terbaca oleh sistem operasi
Windows, pada AutoCAD ikuti langkah
instalasi berikut:
1.Klik
Tools > Option > System, akan muncul kotak dialog yang salah satu
bagiannya adalah kotak "Current Pointing Device"
2.
Pada kotak tersebut, ada kotak pilihan yang jika diklik berisi Current Pointing
Device dan Wintab Compatible Digitizer, pilihlah "Wintab Compatible
Digitizer.... ".
Gambar
427. Current pointing device
3. Persis di bawahnya
ada dua tombol opsi yang akan aktif begitu kita memilih
Wintab
Digitizer, yakni opsi "Digitizer only" dan "Digitizer and
mouse". Pilihan pertama akan menonaktifkan mouse dan pointer yang berlaku
hanya digitizer. Sementara pada pilihan kedua, baik mouse maupun digitizer akan
samasama dapat digunakan. Apa pun yang kita pilih, tidak menjadi masalah. Namun
jika pada saat kalibrasi tablet kita mengalami kesulitan karena kendali kursor
berpindah-pindah terlalu dinamis antara mouse dan digitizer, pilihlah terlebih
dahulu "Digitizer only".Klik OK untuk mengakhiri sesi ini.
4. Digitizer
mestinya sudah dapat difungsikan. Cobalah gerakan pointer pada digitizer.
Pointer pada layar mestinya ikut bergerak. Kemudian jika mouse digerakkan,
secara otomatis kursor pada layar mengikuti gerakan mouse, ini jika pilihan
yang kita ambil adalah "Digitizer and mouse ".
BAB IV
LAPORAN PROSES DAN PENGELOHAN PEMETAAN PADA DIGITASI PETA
Pada pembuatan
peta secara digitasi, peta yang digunakan adalah peta dasar garis di kota bandung”Proyek pengembangan Kota
Bandung Dewi Sartika Tahap II” Wilayah Cebeunying, Kelurahan Cihapit, Kecamatan
Bandung wetan, Kleurahan Braga (1988)
Perangkat
keras Scanner
Peta
analog yang akan di buat menjadi peta digital harus d scan terlebih dahulu
untuk mendapatkan gambar peta yang akan di masukkan ke dalam program CAD dengan
menggunakan scan lebih memudahkan untuk mendapatkan gamabra peta, hasil scan peta bisa berwarna ataupun hitam putuh sesuai
keinginana masing – masing pembuatanya.
Scan
yaitu proses percetakan gambar dari manula menjadi softcopy ataupun percetakan
deengan menggunakan scanner. scan yang digunakan pada kelompok kami adalah scan
fullcollor kareen peta yang kami gunakan peta berwarna untuk memudahkan dalam
proses digitasi karena warna yang ada sudah sesuai dengan warna yang akan di
gunakan adapun warna yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan petunjuk warna
maka kami robah kedalam warna yang sesuia dengan warna pada aturan digitasi.
Langkah – langkah Scnanning :
1. Pilih
star pada taskbar
2. Buka
program alat penyekenan sesuia dengan scan yang digunakan
3. Masukkan
peta yang akan di scann ke dalam scanner
4. Tekan
menu pilih program scan tunggu 5 menit
5. Setelah
peta di scan simpan data pada sebuah
folder
6. Untuk
warming up di butuhklan waktu 15 menit. Hasil scanning peta berupa berupa
gambar berformat JPEG image (.JPG).
Adapun
scanning peta yang di gunakan oleh kelompok 16 adalah scanning menggunakan jas
rental, jadi kami hanya menerima hasil scanningnya saja, hal ini dilakukan
karena peta yang di scanning terlalu besar dan hanya bisa di lakukan dengan
scanning yang besar pula pada tempat tetentu sehingga kami tidak melakukan
scanning seperti pada langkah – langkah diata
Proses Digitasi dimulai dengan memasukkan data hasil scanning peta ke dalam program Autocad yang sudah di sediakan :
1.Buka
Program Auto CAD
2.Klik
menubar inser, kemudia pilih raster image
3.Pilih
file berupa peta yang akan di digitasi
4.Pilih
koordinat yang akan digunakan untuk digitasi peta. Namun yang digunakan dalam
digitasi kelompok kami adalah koordinat ( X, Y, Z ) = ( 0, 0, 0 ).
5.Setelah
selesai klik OK.
Yang
perlu diperhatikan sebelum melakukan digitasi adalah ketegakan peta, karena
pada saat scanning bisa sumbu yang semula benar akan berubah dan agak melenceng
dari sumbu koordinat yang di gunakan,maka untuk membuat peta sesuai dengan
skalanya dan tidak miring maka peta di buat tegak lurus terhadap sumbu
koordinat, adapun langkah yang digunakan yaitu :
1. Buat
garis bantu ( conctruction line ) ambil garis dari ujung peta sebelah kiri
2. Buat
kembali garis bantu menggunakan
conctruction sesuia dengan kemiringan peta ( klik ujung kiri peta lalu klik
lagi di ujung kanan peta )
3. Lihat
berapa besar kemiringannya ( besar sudutnya ) dengan mengklik pilihan angular
dimention.
4. Klik
toolbar rotate
5. Pilih
gambar yang akan di putar, lalu enter.
6. Klik
titik yang akan diputar dab berapa besar sudut yang du gunakan untuk memutar
gamabr tersebut.
Setelah
peta sudah tegak lurus terhadap sumbu koordinat, sesuakan dengan skala yang
digunakan dalam hal ini kelompok kami menggunakan skala yang sebenarnya yaitu
skala 1 : 1000. Adapun langkah – langkah yang di lakukan yaitu :
1. Gambar
peta yang digunakan d skala terlebih dahulu dengan ukuran peta pada titik A ke
titik B dengan linier dimention, misalnya dituliskan ukuran tersebut 1005.8920
yang seharusnya adalah 1000.
2. Klik
scale pada menu toolbar
3. Pilh
gambar peta yang akan di scalakan
4. Klik
salah satu titik di sembarang pada gambar
atau spesipic point
5. Lalu
muncul pilihan Specify scale factor or [Copy/Reference] <1.0000>: pilih R
enter
6. Tulisan
pada commen ukuran yang ditulis
“1005.8920”
7. Dan
tulis pada comman ukuran yang sebenarnya Specify reference length
<1.0000>: 1000 enter
8. Maka
skala akan berubah ke dalam skala yang sebenarnya yaitu 1: 1000
Rubah
koordinat peta dari ( 0, 0 ) kedalam koordinat yang sesuai dengan peta,
kelompok kami pada koordinat titik A ( 789.000, 923. 5000 ) . perintah yang
dilakukan :
1.Blok
semua peta
2.Klik
perintah MOVE pada toolbar
3.Specify
base point or [Displacement] <Displacement> d
4.Specify
displacement < 0.0000, 0.0000 >: tulis A ( 789.000, 923. 5000 ) Enter
5.Maka
koordinat telah sesuai dengan yang diharapkan
Selanjutnya
lakukan proses digitasi adapun langkah awala yang harus di lakukan adalah :
1.
Langkah awal yaitu buat layer terlebih
dahulu sesuia denganwarna yang akan di gunakan pada proses digitasi beri lah
nama layer sesuai dengan media yang kan di warnai.
Nama
Jenis Warna
Jalan
Kuning
Rumput
atau tanaman hijau
Gorong
- gorong biru
Bangunan
merah
Rel
kereta api hitam
Text
hitam
Pada
saat proses digitasi berlangsung pilihlah warna sesuai dengan pekerjaan ditisai
yang sedang di lakukana ataupun hidupkan salah satu layer , apa yang sedang
kita kerjakan dan yang lainnya di matikandan apabila ingin mengerjakan yang
lain hidupkan kembali lampu layer yang akan di gunakan.
2. Memulai
menggambar peta dengan menggunakan perintah ( Command: _pline ) pada peta dan
sesuaikan layer dengan yang akan di kerjakan terlebih dahulu. Adapun pasilitas
yang digunakan pada saat proses digitasi yaitu : misalnya kalaw ada garis yang
terlalu panajang melebihi sasaran maka gunakan pemotong garis yaitu kitik
perintah pada ( Command: TR ) Enter, penyambungan garis menggunakan perintah (
command : Select object to extend or
shift) enter pilih garis yang akan di gunakan untuk di sambungkan, pembuatan
kotak menggunakan perintah ( Command: _rectang) danmasih banyak paasilitas lain
yang di gunakan dalam proses digitasi untuk penggambaran dapat di lakukan pada
perangkat Auto CAD. Lakukan langkah tersebut hingga proses digitaasi selesai.
Setelah proses
penggambaran pada digitasi peta selesai lakukan penyimpana data pada sebuah
folder adapun langkah – langkah penyimpanan dapat di lakukan sebagai berikut
1. Klik save as pada menubar file.
2. Muncul
perintah tempat penyimapana dan nama file,
rubah file of typeau sistem penyimpana ke sesuia dengan Auto CAD yang di
gunakan masing – masing pembuatnya.
Adapun cara
pengeprinannya yaitu dengan cara membuka program Auto CAD dan langkah
pengeprinannya sebagai berikut :
1. Open
program Auto CAD
2. Seteleh
membuka program autocad pilih file + plot enter
3. Pilih
printer apa yang di gunakan
4. Kemudian
kelur menu printer kemudian pilih window + klik preview untuk mengecek, pilih
sub menu paper ( pilih ukuran A0 ( 841 x 1189
mm )
5. Drawing
orientation pilih landscape
6. Paper
source ( f ) pilih roll 1, mmwdia type ( T )
7. Di
plot style table pilih monocrom plot style jika pilihan hanya hitam semua
warnanya, dan jangan pilih or atau no jika warna yang di gunakan tidak sesuai
dengan layout
8. Quality
pilih normal
9. Klik
window dan pilih objek yang akan di print
10. Skala
gambar seusikan dengan kop yang di gunakan
lalu pilih preview untuk melihat kesempurnaan gamabar.
11. Kemudian
klik oke
12. Dan
gamabr digitasi peta akan kelur sesuai dengan yang kita buat.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari poroses pekerjaan pembuatan
digitasi peta maka dapat kami simpulkan bahwa pemetaan digital adalah pembuatan
peta dalam secara digital yang di dapat di simpan dan di cetak sesuai dengan
keinginan pembuat nya dalam hal ini gambar berformat JPG yang kami gunakan pada
saat pemassukan file ke dalam program autocad. pada proses pembuatan digitasi
perangkat lunak yang sering di gunakan adalah autocad dalam hal ini dan adapun
perangkat pendukungnya adalah: scanner, printer, komputer, dan flasdis sebagi
media penyimpanan hasil dari digitasi tersebut.
Digitasi dapat dikatakan suatu hal yang
harus di lakukan pada mata kuliah ilmu ukur tanah, oleh sebab itu sangat
penting bagi mahasiswa sipil khususnya.
Pada
saat pembuatan peta sebaiknya di bagi rata tiap orang untuk memepercepat proses
digitasi dan pada saat proses digitasi sudah selesai semuanya baru di satukan,
dan tingagal di skalakan supaya proses penyatuan menjadi lebih sempurna. dan
dalam proses digitasi memerlukan ketelitian yang tinggi terutama pada pewarnaan
setiap objek di dalam proses digitasi, dan pewarnaan itu sangat penting sebab
warna akan menunjukan identitas suatu obejek, jika objek yang kita gunakan
salah waran, maka bisa menyebabkan kekeliruan ataupun kesalahan pada setiap pembaca peta yang kita buat.
Purwaamijaya, Iskandar Muda. DR. IR.
DRS. MT. 2008. Teknik survey dan
pemetaan. Departemen pembinaan sekolah menengah kejuruan. Bandung
LAMPIRAN
GAMBAR PETA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN S-1
tugas
(LAPORAN DIGITASI PETA)
ILMU UKUR TANAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. BAMBANG ARIF (1009102)
2. GINDI
ERENDIKA (1006703)
3. NURLAILAH (1002560)
4. RESVA INDAH
SAPUTRI (1005297)
DOSEN :
DR.IR.H.ISKANDAR MUDA P,MT.
|
FAKULTAS PENDIDIKAN
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAJl. Dr. Setiabudi No. 229 – Bandung 40154 – IndonesiaTelp : 022-2013161/4 Ext. 34044 |
Terimakasih kak untuk materinya , saya jadi tahu apa itu pemetaan digitasi serta format digital nya terdiri dari apa aja .saya jadi banyak belajar 😊
BalasHapusKunjungi website saya kak 🙂
http://fitrid.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
Website kampus saya
http://www.atmaluhur.ac.id/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih kakak atas artikel nya, terus tulis artikel lainnya ya kak. O iya, perkenalkan nama saya Zenti Arindi dari kampus ISB Atma Luhur
BalasHapus