Jumat, 06 April 2012

laporan konstruksi beton


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
                      
Bangunan yang ada sekarang di Indonesia lebih banyak menggunakan beton sebagai struktur utamanya. Beton paling disukai dan banyak digunakan karena banyak keuntungan yang di dapat dari struktur yang menggunakan beton.
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum
digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton
merupakan satu kesatuan yang homogen.
Bahan bahan pencampur beton adalah semen portland, pasir, batu kerikil dan air. Pasir dan kerikil adalah sebagai agregat atau penyokong. Terkadang digunakan agregat lain seperti batu split atau abu pembakaran.
Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen.
Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja di mana tulangan yang merupakan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki pada beton. Tulangan baja juga dapat dapat menahan gaya tekan sehingga digunakan pada kolom dan pada berbagai kondisi lain.
 Bangunan yang ada sekarang di Indonesia lebih banyak menggunakan beton sebagai struktur utamanya. Beton paling disukai dan banyak digunakan karena banyak keuntungan yang di dapat dari struktur yang menggunakan beton.
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum
digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton
merupakan satu kesatuan yang homogen.
Bahan bahan pencampur beton adalah semen portland, pasir, batu kerikil dan air. Pasir dan kerikil adalah sebagai agregat atau penyokong. Terkadang digunakan agregat lain seperti batu split atau abu pembakaran.
Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen.
Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja di mana tulangan yang merupakan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki pada beton. Tulangan baja juga dapat dapat menahan gaya tekan sehingga digunakan pada kolom dan pada berbagai kondisi lain.
   Tergantung pada jenis struktur, kondisi tumpuan, jenis beban, dan bahan yang digunakan, suatu struktur pemikul beban dapat gagal dengan berbagai cara. Sebagai contoh, komponen struktur tekan dapat menekuk secara berlebihan, yang mengakibatkan struktur tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya kegagalan atau keruntuhan komponen struktur tekan tidak diawali dengan tanda perningatan yang jelas, bersifat mendadak.
                       Kegagalan tekuk, dapat ditinjau secara khusus pada sebuah kolom, yang merupakan suatu komponen struktur panjang, langsing, dan dibebani secara aksial tekan. Jika komponen struktur tekan relatif langsing, maka ia dapat gagal secara lentur atau berdefleksi lateral, bukan karena       tekan langsing pada bahan. Contoh yang menampakkan perilaku ini, yaitu dengan menekuk penggaris plastik atau benda langsing lainnya. Apabila lentur lateral terjadi, dapat dikatakan bahwa kolom tersebut telah menekuk, dan pada akhirnya kolom tersebut benar-benar runtuh.
                       Sebagai bagian dari suatu kerangka bangunan dengan fungsi dan peran seperti tersebut, berarti kolom menempati posisi penting di dalam sistem bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur bangunan. Kegagalan seperti ini dapat dicegah dengan mendesain struktur tersebut sedemikian hingga mampu menyangga beban aksial tekan denan eksentrisitas tertentu. Dengan demikian, dalam mendesain struktur kolom harus memperhitungkan secara cermat dengan memberikan cadangan kekuatan lebih tinggi dibanding komponen struktur lainnya.
B.  Identifikasi Masalah
              Mendesain struktur kolom dengan cermat bertujuan untuk menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi, sehingga kegagalan atau keruntuhan pada bangunan dapat dicegah. Maka, penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1.            Kekuatan kolom eksentrisitas kecil,
2.            Persyaratan detail penulangan kolom,
3.            Analisis kolom pendek eksentrisitas kecil,
4.            Perencanaaan kolom pendek eksentrisitas kecil,
5.            Hubungan beban aksial dan momen,
6.            Penampang kolom bertulangan seimbang,
7.            Kekuatan kolom eksentrisitas besar,
8.            Analisis kolom pendek eksentrisitas besar,
9.            Metoda pendekatan empiris,
10.        Perencanaan kolom pendek eksentrisitas besar, dan
11.        Struktur kolom langsing.

C. Pembatasan Masalah
           Dari uraian di atas, muncul masalah yang luas dan beragam. Maka, penulisan ini penulis batasi pada pokok masalah berkisar pada :
1.            Pengertian kolom,
2.            Hubungan beban aksial dan momen,
3.            Persyaratan detail penulangan kolom,
4.            Analisis kolom pendek,
5.            Perencanaan kolom-kolom pendek,
6.            Struktur kolom langsing, dan
7.            Perencanaan kolom-kolom langsing.

D. Tujuan Penulisan
       Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan bagi pihak bersangkutan, khususnya bagi mahasiswa teknik bangunan struktur kolom. Dengan demikian, mahasiswa dapat mendesain struktur kolom yang kuat dan kokoh tanpa terjadi kegagalan atau keruntuhan pada bangunan.
E.  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
          Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metoda deskriptif, yaitu metoda yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, serta tertuju pada masalah-masalah yang akurat, sistematis, dan aktual, kemudian menelaah guna pengambialan kesimpulan.
                       Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu, teknis kepustakaan yang ada relevansinya dengan pokok permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar