Rabu, 25 April 2012

laporan praktek kerja batu beton

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Dewasa ini teknologi dalam bangunan semakin maju. Ini dibuktikan dengan hadirnya bermacam – macam produk bahan bangunan yang memiliki kualitas sangat baik. Tetapi sayangnya kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan proses pelaksanaan yang tetap berlandaskan pada aturan –aturan yang telah ditetapkan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang mutunya kurang sesuai dengan yang diinginkan. Ini terjadi karena banyak faktor diantaranya rendahnya pengetahuan pekerja yang bila tanpa pengawasan yang baik akan bekerja sesuai dengan yang dia tahu tanpa mengetahui yang semestinya dilakukan. Untuk itu sangat perlu dilakukan analisa bagaimana proses pembangunan yang sesuai dengan aturan yang diterima di perkuliahan dengan keadaan di lapangan. Hal ini perlu dilakukan agar kesalahan yang terjadi di lapangan tidak terjadi lagi sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan oleh pemilik bangunan tersebut.

1.2  Tujuan Penulisan Laporan
Untuk tujuan penulisan laporan pekerjaan – pekerjaan dilapangan diantaranya :
  1. Salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah praktek kerja batu beton.
  2. Untuk mengetahui praktek – praktek pekerjaan bangunan yang akan di analisis secara nyata di lapangan.
  3. Untuk dijadikan bahan perbandingan antara teori di bangku perkuliahan dan praktek di lapangan.

1.3  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah deskriptif yaitu metode dimana penulis menguraikan semua yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis bahas sesuai dengan apa yang dilihat dan dialami selama penulis mengadakan pengamatan ke lapangan.
Untuk keberhasilan penyusunan laporan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
    1. Observasi 
Penulis melakukan pengamatan atau observasi secara langsung kepada objek yang berhubungan dengan penulisan laporan ini yaitu terhadap proyek bangunan di beberapa tempat.
    1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung kepada pihak atau pegawai bangunan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan.








BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pembahasan Masalah
            Pembahasan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan – pekerjaan bangunan pada laporan ini adalah sesuai dengan hasil pengamatan ke lapangan diantaranya :
1. Langkah pekerjaan pasangan bauwplank dan galian.
2. Langkah pekerjaan pasangan pondasi batu kali.
3. Langkah pekerjaan pasangan dinding dengan ikatan setengah bata arah memanjang.
4. Langkah pekerjaan pasangan dinding dengan ikatan setengah bata menyiku.
5. Langkah pekerjaan pasangan dinding dengan ikatan setengah bata arah menyudut.
6. Langkah pekerjaan pasangan dinding dengan ikatan setengah bata arah menyilang
7. Langkah pekerjaan pasangan keramik lantai.
8. Langkah pekerjaan pasangan keramik dinding.
9. Langkah pekerjaan pasangan penulangan beton bertulang sederhana.

2.2 PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK

  1. Alat dan Bahan
  1. Martil/Palu
  2. Meteran
  3. Alat Sipat Datar(Selang Air)
  4. Siku
  5. Benang
  6. Pensil
  7. Gergaji
  8. Papan 2/20 dan Kaso 5/7
  9. Palu

  1. Langkah Kerja
  1. Penentuan garis as pasangan bangunan
    1. survei lokasi lapangan yang akan digunakan
    2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan
    3. Pasang patok-patok dengan jarak sesuai gambar kerja
    4. Setelah semua patok terpasang, tunjuk salah satu patok yang akan dijadikan acuan
    5. Ukurlah dari patok satu ke patok yang lain dengan menggunakan waterpass/selang air dan bubuhi tanda pada patok
  1. Pemasangan Papan Bouwplank
  1. Ambillah papan yang sudah diratakan dengan bagian atasnya,
  2. Pasanglah papan tersebut ke patok yang sudah dibubuhi tanda garis permukaan papan yang rata (harus tepat pada tanda garis)
  3. Pasang paku di atas papan yang pertama (jumlah papan bouwplank 8 buah). Pasang paku juga bouwplank yang keempat,kemudian tarik lurus benang dari bouwplank satu ke yang keempat.
  4. Pasang paku di atas bouwplank yang ketiga .tariklah benang dari paku pada papan ke -3 ke arah papan ke-6 dengan sudut 90 derajat terhadap benang 1-4dengan rumus pythagoras 3:4:5. kemudian bubuhilah paku pada bouwplank ke-6
  5. Ukurlah paku dari papan yang ke-4 ke papan yang ke-5 sepanjang 2 meter, lalau berilah paku. Ukur dari papan paku yang ke-1 ke papan yang 8 sepanjang 2 meter lalu beri paku. Tariklah benang dari paku papan yang ke-5 ke papan 8 dengan datar. Ukurlah dari paku yang ke-3 ke papan yang ke-2 sepanjang 2 meter, kemudian beri paku. Ukurlah dari paku papan yang ke-6 ke papan yang ke-7 sepanjang 2 meter. Tariklah benang dari paku ke-2 ke paku yang ke-7

2.3 PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI

A.    Alat dan Bahan
1.      Martil dan palu                  10. Ember
2.      Meteran                             11. Pasir
3.      Roda sorong                      12. Batu kali
4.      Siku                                   13. Paku 5
5.      Benang                              14. Sepatu Both
6.      Kayu reng 2/3                   15. Helm
7.      Paku                                  16. Wearpark
8.      Sikup                                 17. Kaos tangan
9.      Sendok tembok

B.     Langkah Kerja
*      Pekerjaan persiapan
1.      Persiapan
2.      Memakai wearpark, dan alat – alat keselamatan kerja lainnya.
3.      Membuat daftar rincian bahan – bahan yang akan dipakai.
4.      Membuat daftar bahan yang akan digunakan.
5.      Meminjam alat kepada tool man.
6.      Menentukan lokasi yang akan digunakan.
7.      Membersihkan daerah yang akan digunakan.
8.      Mengambil bahan.

*      Fabrikasi profil
a.       Survei lokasi lapangan yang akan digunakan.
b.      Menyiapkan bahan yang akan digunakan.
c.       Menentukan dimensi pondasi yang diinginkan
d.      Memotong kayu sesuai untuk seluruh bagian sesuai dengan ukuran.
e.       Memasangkan dan memakukan paku pada kayu.
f.       Merangkai kayu hasil pemotongan sampai selesai.

*      Kegiatan pembuatan adukan
Menentukan berapakah campuran adukan yang akan digunakan.
a.       Mencampurkan semen dan pasir, aduklah hingga rata.
b.      Membuat semacam kolaman pada campuran adukan dan semen tadi.
c.       Masukan air pada kolaman tersebut, aduk – aduklah sehingga adukan tersebut terasa/kelihatan sudah pulen.

*      Kegiatan pemasangan pondasi batu kali
a.       Pasangkanlah profil – profil yang sudah dibuat pada daerah yang sudah digali.
b.      Ikatkanlah benang pada setiap ujung ujung profil.
c.       Taburkanlah pasir setebal yang sudah direncanakan (5cm) sebagai lantai kerja.
d.      Pasangkanlah batu secara dengan posisi tegak dengan ketinggian 15cm dari lantai kerja inilah yang disebut Pas. Aanstamping.
e.       Pasanglah batu kali dengan cara memasangkan batu dengan bagian yang berbidang menghadapi kebagian dalam pondasi.
f.       Isilah bidang tadi dan yang kosong dengan menggunakan adukan dengan campuran sesuai dengan yang telah ditentukan.
g.      Pasangkanlah batukali diatas bidang tadi dengan cara yang sama.
h.      Lakukan pekerjaan hingga selesai.
i.        Inilah yang disebut pondasi batu kali.
j.        Ratakanlah bagian atas pondasi dengan menggunakan adukan.
k.      Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan.
l.        Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
m.    Mengukur hasil pekerjaan dengan instruktur.
n.      Mengurug pondasi dengan menggunakan pasir urug.
o.      Merapihkan alat yang telah digunakan.
p.      Membersihkan alat sebelum dikembalikan kepada tool man.
q.      Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
r.        Berdoa dan bersyukur kepada alloh karena pekerjaan telah selesai.

2.4 PEKERJAAN PASANGAN DINDING IKATAN SETENGAH BATA MEMANJANG

I. Alat
1.  Martil/palu                                7. Waterpass batang
2.      Meteran                                   8. Cangkul
3.      Alat sipat datar                       9. Ember
4.      Siku                                         10. Unting-unting
5.      Benang                                    11. Linggis
6.      Sendok Tembok

II. Bahan
      Campuran semen, pasir, dan kapur, dengan perbandingan 1 Kp: 1 Sm: 2 Ps

III. Langkah Kerja
1.      Survei lokasi lapangan yang akan digunakan
2.      siapkan peralatan dana bahan yang akan digunakan
3.      Pasanglah patok ukur sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan palu atau martil
4.      Setelah pemasangan patok selesai, periksalah ketegakan patok tersebut dengan menggunakan unting-unting atau waterpass batang
5.      Ikatlah benang dari patok ke patok di bagian tiang bawah patok kira-kira tinggi bata ditambah spesi dari muka tanah
6.      Timbanglah benang tersebut kedatarannya dengan menggunakan waterpass batang
7.      Tuangkanlah adukan sesuai kebutuhan di atas permukaan tanah
8.      Pasanglah yang pertama, yaitu bata utuh pada lapis dengan acuan salah satu sudut sisi menempel pada benang dan dilanjutkan pemasangannya pada lapis 1 sesuai jumlah bata yang ditentukan dalam gambar kerja
9.      Setelah selesai lapis satu, periksalah kembali kedataran antar bata dengan menggunakan waterpass.
10.  Setelah lapis satu selesai, selanjutnya naikkanlah benang tadi pada patok ukur sesuai jarak ayang ditentukan (tinggi bata + tebal spesi)
11.  Pasanglah adukan spesi di atas lapis satu sesuai kebutuhan kemudian pasanglah bata dengan acuan salah satu susdut sisinya menempel pada benang, lalu periksalah kedatarannya.Pekerjaan dilanjutkan sampai lapis seterusnya.

2.5 PEKERJAAN PASANGAN DINDING IKATAN SETENGAH BATA MENYIKU

I.  Alat dan Bahan
1.  Martil/palu                                7. Waterpass batang
7.      Meteran                                   8. Cangkul
8.      Alat sipat datar                       9. Ember
9.      Siku                                         10. Unting-unting
10.  Benang                                    11. Linggis
11.  Sendok Tembok

II. Bahan
      Campuran semen, pasir, dan kapur, dengan perbandingan 1 Kp: 1 Sm: 2 Ps.

III.Langkah Kerja
1.      Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah direntangkan dari patok ke patok dengan kebutuhan sesuai dengan gambar kerja
2.      Memasang bata pada jalur kedua sesuai dengan jumlah ayng ditentukan dalam gambar kerja sampai bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata ½ pada bagian ujung tiap lapis
3.      memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang
4.      memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi baik itu spesi tegak maupun spesi yang mendatar
5.      Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku-siku
6.      Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah-langkah seperti di atas
7.      Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang
8.      melakukan pekerjaan tersebut sampai lapis terakhir
9.      memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan

2.6 PEKERJAAN PASANGAN DINDING IKATAN SETENGAH BATA MENYUDUT
I. Alat dan Bahan
1.      Martil/palu                               11. Sikup 
2.      Meteran                                   12. Sendok Tembok
3.      Roda Dorong                          13. Ember
4.      Siku                                         14. sepatu both
5.      Benang                                    15.Helm
6.      cangkul                                    16. Wearpark
7.      Selang  air                               17. Kaos tangan
8.      Waterpass batang                    18. patok
9.      Unting-unting                                    
10.  Pensil bangunan                     

II.    Langkah kerja
Penentuan penempatan patokdan benang acuan
a.       Survei lokasi lapangan yang akan digunakan
b.      Menyiapkan bahan yang akan digunakan
c.       Memasangpatok pertama dan kedua denga jarak sesuai kebutuhan ataupun sesuai dengan gambar kerja
d.      Memasang benang dari patok satu sampai patok kedua
e.       Memasang patok ketiga dan keempat dengan jarak yang telah ditentukan
f.       Memasang benang dari patok ketigasampai patok keempat sehingga akhirnya sampai membentuk persilangan yang menyiku
g.      Ketika selesai pemasangan patok dan benang, periksalah kembali kesikuannya dengan menggunakan siku-siku.

Pemasangan Bata
a.       Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah direntangkan dari patok ke patok dengan kebutuhan sesuai dengan gambar kerja.
b.      Memasang bata pada jalur kedua sesuai dengan jumlah yang ditentukan dlaam gambar kerja sampai bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata 1/3 pada bagian tengah lapis
c.       Memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang
d.      Memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi, baik itu spesi tegak maupun spesi mendatar
e.       Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku-siku
f.       Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah-langkah seperti di atas.
g.      Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang
h.      Melakukan pekerjaan tersebut sampai lapis terakhir.

2.7 PEKERJAAN PASANGAN DINDING IKATAN SETENGAH BATA MENYILANG

A.    Peralatan dan bahan
1.      Martil dan Palu                             11. Sikup
2.      Meteran                                         12. Sendok tembok
3.      Roda dorong                                 13. Ember
4.      Siku                                               14. Pasir
5.      Benang                                          15. Kapur + air
6.      Cangkul                                         16. Sepatu Both
7.      Waterpass slang                            18. Wearpak
8.      Waterpass batang                          19. Kaos tangan
9.      Unting – unting                             20. Patok
10.  Pensil bangunan

B.     Langkah kerja
*      Pekerjaan persiapan
1.      Persiapan
2.      Memakai wearpark, dan alat – alat keselamatan kerja lainnya.
3.      Membuat daftar rincian bahan – bahan yang akan dipakai
4.      Membuat daftar bahan yang akan digunakan
5.      Meminjam alat kepada tool man
6.      Menentukan lokasi yang akan digunakan untuk pemasangan
7.      Membersihkan daerah yang akan digunakan
8.      Mengambil bahan

*      Penentuan penempatan patok
a.       Survei lokasi lapangan yang akan digunakan
b.      Menyiapkan bahan yang akan digunakan
c.       Memasang patok pertama dan kedua dengan jarak sesuai kebutuhan ataupun sesuai dengan gambar kerja
d.      Memasang benang dari patok satu sampai patok dua
e.       Memasang patok ketiga dn keempat dengan jarak yang telah ditentukan
f.       Memasang benang dari patok ketiga sampai keempat sehingga akhirnya sampai membentuk persilangan yang menyiku
g.      Ketika selesai pemasangan patok dan benang, memeriksa kembali kesikuanya dengan menggunakan siku rangka
h.      Menentukan bagian manakah yang akan disikukan.

*      Kegiatan pembuatan adukan dan persiapan penggunaan bata.
a.       Menentukan berapakah campuran adukan yang akan digunakan
b.      Mencampurkan semen dan pasir, aduklah hingga rata
c.       Membuat semacam kolaman pada campuran adukan dan semen tadi
d.      Masukan air pada kolaman tersebut aduk – aduklah sehingga adukan tersebut terasa/ kelihatan sudah pulen
e.       Membasahi bata dengan menggunakan air agar pasangan bata tidak cepat kering.

*      Kegiatan pemasangan bata
a.       Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah direntangkan dari patok ke patok dengan gambar kerja.
b.      Memasang bata pada jalur kedua sesuaai dengan jumlah yang ditentukan dalam gambar kerja sampai bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata 1/3 pada bagian tengah tiap lapis.
c.       Memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang.
d.      Memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi baik itu spesi tegak maupun spesi yang mendatar.
e.       Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku – siku.
f.       Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah – langkah diatas.
g.      Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang.
h.      Melakukan pekerjaannya sampai lapis terakhir.
i.        Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan, kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
j.        Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
k.      Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
l.        Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
m.    Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
n.      Merapihkan alat yang telah digunakan.
o.      Membersihkan alat sebelum dikembalikan kepada tool man.
p.      Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
q.      Berdoa dan bersyukur kepada Alloh karena pekerjaan telah selesai


2.8 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK LANTAI

A.    Peralatan dan bahan
11.  Martil dan Palu                             11. Sikup
12.  Meteran                                         12. Sendok tembok
13.  Roda dorong                                 13. Ember
14.  Siku                                               14. Pasir
15.  Benang                                          15. Kapur + air
16.  Cangkul                                         16. Sepatu Both
17.  Waterpass slang                            18. Wearpak
18.  Waterpass batang                          19. Kaos tangan
19.  Unting – unting                             20. Patok
20.  Pensil bangunan


B.     Langkah kerja
*      Pekerjaan persiapan
1.      Persiapan
2.      Memakai wearpark, dan alat –alat kerja lainnya.
3.      Membuat daftar rincian bahan – bahan yang akan dipakai.
4.      Membuat daftar bahan yang akan digunakan.
5.      Meminjam alat kepada tool man.
6.      Menentukan lokasi yang akan digunakan untuk pemasangan.
7.      Membersihkan daerah yang akan digunakan.
8.      Mengambil bahan.

*      Pekerjaan pembuatan set out
Survei lokasi lapangannn yang akan digunakan
a.       Menyiapkan bahan yang akan digunakan
b.      Memasang paku pertama dan kedua dengan jarak sesuai kebutuhan ataupun sesuai dengan gambar kerja.
c.       Memasang benang dari paku satu sampai paku kedua.
d.      Memasang paku ketiga dan keempat dengan jarak yang telah ditentukan.
e.       Memasang benang dari paku ketiga sampai keempat sehingga akhirnya menyiku.
f.       Ketika selesai pemasangan set out memeriksa kembali kesikuanya dengan menggunakan siku rangka.
g.      Melakukan pekerjaan pengukuran kedataran dengan menggunakan waterpass selang.
h.      Melakukan pekerjaan sampai seluruh set out datar.
*      Kegiatan pembuatan adukan dan persiapan penggunaan kramik.
a.       Menentukan berapakah campuran adukan yang akan digunakan.
b.      Mencampurkan semen dan pasir, mengaduk hingga rata.
c.       Membuat semacam kolaman pada campuran adukan dan semen tadi.
d.      Masukan air pada kolaman tersebut, aduk – aduklah sehingga adukan tersebut terasa/kelihatan sudah pulen.
e.       Membasahi kramik dengan menggunakan air agar pasangan keramik tidak cepat kering.
f.       Memilah – milah keramik yang ukurannya sesuai sehingga saat pemasangan siar tetap terjaga kelurusannya.

*      Pekerjaan pembuatan bahan untuk pengecoran keramik.
a.       Menentukan berapakah semen yang akan digunakan.
b.      Menentukan media apakah yang akan digunakan untuk kegiatan pencampuran semen dan air.
c.       Mencampur semen dengan air.
d.      Mengaduk – aduk sehingga semen menjadi mencair, seperti air semen.

*      Kegiatan pemasangan kramik.
a.       Memasang adukan pada daerah yang sudah dibuat pasangan set out kemudian mendatarkan sehingga pada saat dilapisi oleh keramik tidak terdapat rongga/daerah yang kosong pasang kantal keramik pada adukan kemudian tekan dengan menggunakan palu karet supaya kuat dan memperhatikan batas set out supaya kedataran tetap terjaga.
b.      Memasang keramik kedua dengan cara memasangkan paku sebagai pembatas antara keramik yang pertama dengan yang kedua kemudian melakukan pekerjaan seperti pemasangan keramik yang pertama setelah itu ukurlah kedataran dengan menggunakan waterpass batang.
c.       Melakukan pekerjaan pemasangan keramik hingga selanjutnya sesuai dengan yang diinstruksikan hingga selesai.
d.      Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan, kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
e.       Mengukur kedataran seluruh keramik dengan menggunakan waterpass slank.
f.       Melakukan pekerjaan pengecoran keramik dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air.
g.      Melakukan pekerjaan pengecoran dengan cara mengoleskan adukan coran pada siar – siar pasangan keramik dengan menggunakan bahan gabus.
h.      Melakukan pekerjaan pengecoran hingga selesai.
i.        Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
j.        Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
k.      Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
l.        Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
m.    Merapihkan alat yang telah digunakan.
n.      Membersihkan alat sebelum di kembalikan kepada tool man.
o.      Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
p.      Berdoa dan bersyukur kepada alloh karena pekerjaan telah selesai.


2.9 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DINDING

A.    Peralatan dan bahan
1.      Keramik
2.      Semen Kapur
3.      Sendok Tembok
4.      Ember
5.      waterpass batang
6.      Selang air
7.      Unting-unting
8.      Palu Besi
9.      palu karet
10.  Sarung Tangan
11.  Helm Pro
12.  Benang
13.  Paku Beton
B.     Langkah Kerja
*      Pekerjaan persiapan
9.      Persiapan
10.  Memakai wearpark, dan alat – alat keselamatan kerja lainnya.
11.  Membuat daftar rincian bahan – bahan yang akan dipakai.
12.  Membuat daftar bahan yang akan digunakan.
13.  Meminjam alat kepada tool man.
14.  Menentukan lokasi yang akan digunakan.
15.  Membersihkan daerah yang akan digunakan.
16.  Mengambil bahan.

*      Pekerjaan pembuatan set out
a.       Menentukan dinding yang akan digunakan untuk pemasangan keramik dinding.
b.      Menyiapkan bahan yang akan digunakan.
c.       Memasang paku pertama dan kedua dengan jarak sesuai kebutuhan ataupun sesuai dengan gambar kerja.
d.      Memasang benang dari paku satu sampai paku kedua.
e.       Mengukur kedataran dengan menggunakanwaterpass slank.
f.       Mengukur ketegakan set out pasangan keramik lantai dengan menggunakan unting – unting.
g.      Mengikatkan unting – unting pada paku pertama dan pada paku kedua.
h.      Memasang paku ketiga dan keempat pada daerah yang terlewati oleh benang unting – unting.
i.        Memasang benang dari paku ke satu sampai ke tiga kemudian ikatkan.
j.        Ketika selesai pemasangan set out memeriksa kembali kesikunya dengan menggunakan siku rangka.

*      Kegiatan pembuatan adukan dan persiapan penggunaan kramik
a.       Menentukan berapakah campuran adukan yang akan digunakan.
b.      Mencampurkan semen dan pasir, mengaduk hingga rata.
c.       Membuat semacam kolaman pada campuran adukan dan semen tadi.
d.      Masukan air pada kolaman tersebut, aduk – aduklah sehingga adukan tersebut terasa/kelihatan sudah pulen.
e.       Membasahi kramik dengan menggunakan air agar pasangan kramik tidak cepat kering.,
f.       Memilah – milah kramik yang ukurannya sesuai sehingga saat pemasangan siar tetap terjaga kelurusannya.

*      Pekerjaan pembuatan bahan untuk pengecoran kramik.
a.       Menentukan berapakah semen yang akan digunakan.
b.      Menentukan media apakah yang akan digunakan untuk kegiatan pencampuran semen dan air.
c.       Mencampur semen dengan air.
d.      Mengaduk – aduk sehingga semen menjadi mencair, seperti air semen.

*      Kegiatan pemasangan keramik.
a.       Memasang adukan pada daerah yang sudah dibuat pasangan set out kemudian mendatarkan sehingga pada saat dilapisi oleh kramik tidak terdapat rongga/daerah yang kosong pasang kantal keramik pada adukan kemudian tekan dengan menggunakan palu karet supaya kuat dan memperhatikan batas set out supaya kedataran tetap terjaga.
b.      Memasang keramik kedua dengan cara mamasangkan paku sebagai pembatas antara keramik yang pertama dengan yang kedua kemudian melakukan pekerjaan seperti pemasangan keramik  yang pertama setelah itu ukurlah kedataran dengan menggunakan waterpass batang.
c.       Melakukan pekerjaan pemasangan keramik hingga selanjutnya sesuai dengan yang diinstruksikan hingga selesai.
d.      Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan, kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
e.       Mengukur kedataran seluruh keramik dengan menggunakan waterpass slank.
f.       Mengukur ketegakan seluruh pasangan keramik dengan menggunakan waterpass batang.
g.      Melakukan pekerjaan pengecoran keramik dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air.
h.      Melakukan pekerjaan pengecoran dengan cara mengoleskan adukan coran pada siar – siar pasangan keramik dengan menggunakan bahan gabus.
i.        Melakukan pekerjaan pengecoran hingga selesai.
j.        Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
k.      Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
l.        Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
m.    Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
n.      Merapihkan alat yang telah digunakan.
o.      Membersihkan alat sebelum di kembalikan kepada tool man.
p.      Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
q.      Berdoa dan beersyukur kepada alloh karena pekerjaan telah selesai.


2.10 PEKERJAAN PASANGAN BETON BERTULANG SEDERHANA


A.    Peralatan dan Bahan
1.      Gergaji baja                                   8. Ember adukan
2.      Kunci pembengkok                       9. Besi tulangan d.6, 10mm
3.      Meteran dan unting – unting        10.kawat tulangan
4.      Gegep                                            11. Papan 2/20 dan kaso 5/7
5.      Palu kayu                                      12. Semen
6.      Pacul                                             13. Agregat (pasir&kerikil)
7.      Gergaji kayu                                  14. Paku

B.     Langkah kerja
1.      Pekerjaan pembesian (pembuatan tulangan beton)
·         Buatlah perencanaan bahan yang dibutuhkan dan gambar kerjanya.
·         Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
·         Potong tulangan sesuai dimensi dan ukuran yang direnncanakan.
·         Lakukan pembengkokan dan penyetelan tulangan dengan kawat tulangan.
·         Pasang tulangan yang sudah dirakit sesuai peruntukan, baik untuk tulangan sloof beton, kolom beton / praktis maupun pada pekerjaan ringbalk.
2.      Pekerjaan pembuatan bekisting
·         Siapkan bahan kayu yang digunakan (kayu dan papan dari kaso).
·         Potong sesuai dengan ukuran beton bertulang yang diinginkan.
·         Pasang bekisting dengan cara disesuaikan dengan pekerjaan sebelum dan sesudahnya (pas.dinding) dengan memperhatikan kekuatannya.
3.      Pekerjaan pengecoran beton
·         Siapkan adukan beton bertulang dengan perbandingan sesuai yang direncanakan.
·         Lakukan pengecekan bekisting dan tulangan sebelum pengecoran.
·         Lakukan pengecoran dengan memperhatikan kepadatan adukan beton beton pada bekisting dan diupayakan tidak ada rongga kosong.
·         Upayakan air semen pada beton bertulang tidak keluar dari adukan waktu pengecoran yang berakibat pada penurunan kualitas beton.
·         Pada pekerjaan sloof, bekisting bisa dibuka 1 minggu setelah pengecoran dan dilanjutkan dengan pasangan dinding.
·         Pada pekerjaan kolom,dilakukan bersamaan dengan pasangan dinding, dimana setiap dinding 1 m dilakukan pengecoran.
·         Pada pekerjaan ringbalk,dilakukan setelah pasangan dinding bata selesai.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
            Setelah melakukan pengamatan ke lapangan dalam melihat bagaimana dalam prakteknya pekerjaan – pekerjaan bangunan dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan :
1.      Pada pekerjaan bangunan dalam prakteknya banyak terjadi penyimpangan sehingga antara teori dan praktek tidak sejalan.
2.      Dalam mengerjakan pekerjaan bangunan tergantung dari kemampuan dan pengalaman tukang dalam bekerja sehingga hasilnya pun berbeda – beda.
3.      Karena pekerjaan ingin cepat selesai, maka pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan cara yang asal – asalan, tanpa dilihat dari nilai kekuatannya, sehingga hasilnya pun kurang baik.

Saran
            Menanggapi hasil analisa pekerjaan yang dilakukan di lapangan maka kami perlu memberikan saran – saran yang bersifat membangun :
1.      Untuk menmghasilkan suatu bangunan kokoh dan indah maka diperlukan bahan – bahan serta tenaga kerja yang ahli di bidangnya.
2.      Perlunya diadakan suatu pelatihan tenaga kerja dalam bidang konstruksi untuk mencetak tenaga kerja yang benar – benar memenuhi standar.
3.      Perlu adanya suatu pengetahuan agar pekerjaan tersebut bisa cepat selesai dengan kekuatan yang baik, dengan mengaplikasikan teori kedalam praktek.
4.      kurangnya perhatian kepada pekerja bangunan dalam keselamatan jiwanya pada saat mereka bekerja.
5.      kurangnya masukan teori serta praktek dari lapangan dengan perkembangan – perkembangan yang baru.